Rabu, 06 Januari 2010

puisi persatuan

MENANTI FAJAR

Angin dingin membasahi daun-daun
Kubuka jendela
Embun pagi menggoyangkan
Sekuntum mawar harum
Kutersenyum
hening, oh sepi

Selembar kabut tipis bagai rambutmu
Suasana hening
Tergambar kembali kenangan bersamamu
Kutertegun bagai mimpi sedih

Bagaikan anak panah
Waktu cepat berlalu
Menerbangkan segala anganku

Kehangatan mentari menjalar ke hati
Kuinginkan

Kubuka hati kudengar puisimu
Angin berhenti
Langit merah darah
Fajar hatiku
Kesejukan kini kurasakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar